Sabtu, 10 November 2012

Penyakit 'Wajah Serigala'

Supatra Sasuphan, pengidap sindrom Werewolf 
Salah satu penyakit Langkah (Wajah Serigala) menyebabkan sebagian wajah  ditumbuhi oleh bulu-bulu seperti bulu serigala. Baru-baru ini, peneliti telah menemukan penyebab penyakit kelainan genetik itu.
 
Dunia medis mengenal penyakit ini dengan sindroma Werewolf atau Hypertrichosis. Saking langkanya, sindroma yang disebabkan oleh mutasi kromosom itu hanya menimpa kurang dari 100 orang di dunia.  

Para peneliti menelusuri letak perubahan mutasi yang dialami pengidap sindrom ini di Meksiko pada kromosom X (salah satu dari dua kromosom pada gen manusia).Ternyata, mereka menemukan bahwa ini merupakan penyakit turunan. Biasanya pengidap laki-laki akan tertutup bulu pada bagian wajah dan kelopak matanya. Sementara itu, pengidap perempuan biasanya ditumbuhi bulu pada bagian tubuhnya.

Profesor Xue Zhang, pakar genetika dari Peking Union Medical College, juga telah menguji salah seorang pengidap penyakit ini dan menemukan kelainan genetik itu pada kromosom X.

Kelainan genetika kemudian ditemukan juga pada kromosom X milik pengidap yang berada di Mexico. Hanya saja, kelainan gen yang ditemukan pada pengidap ini berbeda dengan yang berada di China. Namun, DNA ekstra pada kromosom X mereka itu mungkin turut memicu aktifnya gen-gen penumbuh rambut di sekelilingnya. 

Pragna Patel, ilmuwan dari University of Southern California memperkirakan bahwa biang keladi kelainan gen ini adalah gen bernama SOX3, yang diketahui bertanggung jawab pada pertumbuhan rambut.

"Faktanya, sekuens tambahan yang terselip (pada kromosom X), bisa memicu pertumbuhan rambut," kata Patel pada hasil penelitiannya yang telah dipublikasikan pada American Journal of Human Genetics.

Namun, Patel menambahkan, hal itu juga bisa digunakan untuk penelitian demi mendapatkan pengobatan terhadap penyakit kebotakan atau hirsutism (berlebihnya pertumbuhan rambut).
 

sumber :  viva.co.id
                http://overseaszone.com
               http://liputankita.com

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis)

 
Penyakit kaki gajah atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit kaki gajahnini bersifat kronis (menahun) dan bila tidak diobati atau ditangani dengan benar bisa mengakibatkan cacat permanen beruba pembesaran kaki, lengan, serta alat kelamin. Penyakit kaki gajah bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Seseorang bisa tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif, yaitu nyamuk yang mengandung lava stadium III (L3). Nyamuk tersebut mendapat cacing filaria sewaktu menghisap darah penderita penyakit kaki gajah.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.

Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara).

Penularan Penyakit Kaki Gajah

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.

Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
 
 
Tanda dan Gejala Penyakit Kaki Gajah

Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak-kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan perkembangannya.

Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
  • Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat

  • Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit

  • Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)

  • Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah

  • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
 
Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Kaki Gajah

Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).

Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.

Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui oleh pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem "Tes kartu", Hal ini sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva). Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets diwaktu kapanpun, tidak harus dimalam hari.
 
 
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah
 
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.

Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.

Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih. Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau
dalam keadaan lemah.

Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
 
Pencegahan Penyakit Kaki Gajah

Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.

Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut. 
 
sumber : http://kabarsekolah.blogspot.com
               http://carapedia.com/tentang_penyakit_kaki_gajah_info2264.ht



Penyakit Teraneh Di Dunia

Penyakit yang langka sering dikaitkan dengan legenda dan lekat dengan kepercayaan seperti adanya kutukan. Di lain sisi, penyakit langka membuat orang terpesona sekaligus takut bila berdekatan dengan pengidapnya. Di dunia medis pun, ada beberapa penyakit langka yang masih menjadi teka-teki, baik penyebab maupun penawarnya. Ada beberapa penyakit langka di dunia, berikut 10 diantaranya. 

1. Progeria 
 
Progeria disebabkan cacat kode genetik, yang membuat seorang anak tampak seperti orang lanjut usia. Rata-rata, anak yang lahir dengan penyakit ini akan meninggal pada usia 13 tahun. Tubuh anak pengidap progeria akan mengalami penuaan dengan cepat termasuk kebotakan dini, penyakit jantung, penipisan tulang dan radang sendi. Penyakit ini sangat langka, pengidapnya hanya 48 orang di seluruh dunia yang masih hidup.
  
 2. Kaki Gajah

Filariasis juga dikenal sebagai kaki gajah, tergambar dari membengkaknya anggota tubuh  seperti lengan dan kaki. Penyakit ini disebabkan oleh cacing parasit, Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan B. timori,  yang ditularkan nyamuk. Filariasis saat ini mempengaruhi 120 juta orang di seluruh dunia, 40 juta pengidapnya mengalami penyakit serius.

3. Manusia Serigala
 
Sindroma manusia serigala atau Wereworlf syndrome ditandai dengan tumbuhnya bulu di sekujur tubuh termasuk wajah. Penderitanya akan mirip manusia singa tanpa cakar dan gigi taring. 

4. Penyakit Biru
 
Sebuah keluarga besar yang dikenal sebagai "orang biru" hidup hingga tahun 1960-an di Creek Kentucky Amerika Serikat. Mereka memiliki kulit biru. Sebagian besar mereka hidup hingga melewati usia 80, tanpa penyakit serius.Sifat itu diwariskan  dari generasi ke generasi. Kulit penderitanya bervariasi dengan kondisi kulit biru, plum, hingga berwarna ungu.

5. Pica 
 
Orang yang didiagnosis mengidap Pica memiliki dorongan tak terpuaskan makan zat non-makanan seperti kotoran, lem, kertas, bedak dan tanah liat. Meskipun hal diyakini dengan adanya kekurangan mineral, pakar kesehatan tidak menemukan penyebab pasti dan obat untuk gangguan ini.

6. Alice in Wonderland Syndrome (AIWS)
 
Alice in Wonderland Syndrome (AIWS), atau micropsia, adalah kondisi neurologis yang mempengaruhi persepsi disorientasi visual manusia. Pengidapnya merasa sebagai manusia, bagian dari manusia, hewan, dan benda-benda mati serta lebih kecil daripada kenyataan. Umumnya, objek yang dilihat akan nampak jauh atau sangat dekat pada saat yang sama. Dalam penglihatan mereka, anjing, mungkin tampak sebesar tikus, atau mobil akan mengecil. Kondisi ini juga disebut penglihatan atau halusinasi liliput kecil.

7. Sindroma Vampir 

 
Pengidap penyakit ini selalu berusaha menghindari matahari. Jika terkena sinar matahari, kulit akan melepuh dan merasakan sakit

8. Garis Blschko
 
Garis Blaschko adalah sebuah fenomena yang sangat langka dan tak dapat dijelaskan secara medis. Anatomi unik manusia ini pertama kali ditemukan pada tahun 1901 oleh dokter kulit Jerman Alfred Blaschko. Garis Blaschko adalah pola tak terlihat akibat gangguan DNA manusia. Penyakit ini diwariskan dan terlihat di kulit atau mukosa dengan visual bergaris-garis berpola V atau S  di punggung, dada, dan perut.

9. Sindroma Mayat hidup

 
Ini adalah sindroma depresi mental dan kecenderungan bunuh diri. Pasien akan mengeluh kehilangan segala harta, sebagian atau seluruh tubuh, dan percaya mereka telah meninggal atau mayat berjalan. Khayalan ini biasanya berkembang dan pasien mungkin mengatakan bahwa ia dapat mencium daging tubuhnya yg membusuk atau merasakan cacing merayap di kulitnya. Fenomena ini kerap merupakan pengalaman berulang pada orang yang kekurangan tidur dan psikosis kokain.

10. Jumping Frenchman Disorder

 
Karakteristik utamanya adalah bahwa pasien yang terkejut oleh suara atau pemandangan bukan hanya kaget tapi secara refleks akan memukul lengan mereka, menangis dan mengulangi kata-kata. Pertama kali ditemukan pada penebang Prancis-Kanada di Maine.

Sumber :  www.blogger.com/blogger.g
                  http://surgaberita.blogspot.com