Rabu, 07 November 2012

Profil Kabupaten Morowali


 

Kabupaten Morowali adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Bungku (sebelumnya pernah dipindahkan sementara hingga tahun 2005 ke Kolonodale, Petasia, Morowali).Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.489,62 km² dan berpenduduk sebanyak 179.649 jiwa (2009). Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Poso pada 3 November 1999. Mata pencaharian terbesar penduduk kabupaten ini adalah petani.
Secara geografis Kabupaten Morowali terletak di 01o31 12 - 03o46 48 LS dan antara 121o02 24- 123o15 36 BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
Nama "Morowali" berasal dari bahasa Suku Wana yang berarti "gemuruh"

Lambang daerah yang mengambarkan unsur-unsur terdiri dari:
Makna gambar:
  • Bintang melambangakan ketaqwaan terhadadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Tulisan “Tepe Asa Moroso” melukiskan semboyan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Morowali yang artinya bersatu kita teguh.
  • Rumah Adat Morowali melambangkan tempat musyawarah untuk mencapai mufakat di bawah semboyan “Tepe Asa Moroso”.
  • Padi dan Kapas melambangkan kesejahteraan dan keadilan.
  • Lekukan-lekukan pada luar melambangkan kondisi topografi kabupaten morowali yang bervariasi.
  • Pohon palem melambangkan potensi pertanian yang merupakan salah satu unggulan kekayaan wilayah Kabupaten Morowali.
  • Perahu melambangkan potensi perikanan dan kelautan.
  • Padi jumlah 12 (dua belas), kapas jumlah 10 (sepuluh), dan tiang rumah adat berjumlah 9 (sembilan) melambangkan tanggal, bulan, tahun terbentuknya Kabupaten Morowali 12 Oktober 1999.
Makna warna
  • Warna putih melambangkan ketulusan dan tekad masyarakat morowali membangun daerahnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
  • Warna merah, hitam, dan kuning melambangkan warna khas seni dan budaya sebagai simbol kesatriaan, keteguhan, dan kematangan dalam membela kebenaran dan keadilan menuju kejayaan.
  • Warna hijau melambangkan potensi kehutanan dan perkebunan.
  • Warna coklat melambangkan potensi barang tambang.
  • Warna biru melambangkan potensi kelauta.

Nama Resmi :Kabupaten Morowali
Ibukota :Bungku
Provinsi :Sulawesi Tengah
Batas Wilayah:Utara: Kabupaten Kabupaten Tojo Una-Una
Selatan:  Prov. Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan
 Barat: Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten Banggai
Timur: Kabupaten Poso, Tojo Una-Una, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah
Luas Wilayah:
13.041,32 Km2
Jumlah Penduduk:
179.810 Jiwa
Wilayah Administrasi:Kecamatan: 18, kelurahan: 10, Desa: 232
Website:http://id.wikipedia.org/wiki/Morowali

(Permendagri No.66 Tahun 2011)

Kabupaten Morowali menyimpan potensi wisata alam yang tak kalah dengan daerah lainnya di Sulawesi Tengah, salah satu diantaranya adalah Danau Tiu yang terletak di kecamatan Petasia, kabupaten Morowali, Danau ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata utama di Kabupaten tersebut namun belum terpromosikan dengan baik, tak heran bila nama danau ini masih terdengar asing bahkan oleh masyarakat Morowali sendiri.

 

Suku Wana Karakteristik budaya “Masyarakat Adat Wana” menawarkan persentuhan alami yang sungguh-sungguh eksotis. Selama ini Masyarakat Adat Wana menjadi salah satu target kunjungan wisatawan asing dan lokal. Kesederhanaan dan cara pandang tentang alam (pengale) menyebabkan mereka masih memegang teguh adat istiadat. Tersebar dalam wilayah mukim di Posangke, Kayupoli, dan Kajumarangka dengan kemampuan mobilitas luas (peladang berpindah dengan sistem rotasi), memiliki seni yang tinggi dalam wujud kerajinan rotan, seni membuat sumpit sebagai alat berburu dengan budaya hidup berupa Momago dan Momata yang terpelihara baik hingga sekarang.
   
Potensi Teluk Tomori juga menjadi andalan utama dimana pantai dan gugusan pulau-pulau menawarkan keindahan khas wisata bahari. Pantai Kolonodale dengan perairan laut yang tenang karena gugusan pegunungan disertai kitaran pemukiman penduduk menjadi pemandangan tersendiri dalam melihat dinamika sosial budaya masyarakat Kolonodale. Belum lagi pulau-pulau dengan pantai pasir putihnya yang mencuap ditengah gelombang laut. Hamparan mangrove serta jajaran pemukiman nelayan seperti dipulau Tokonanaka, Lapangga, Tanjung Tante, Tanjung Poso, Kosa dan Gililana, gugusan karst yang berdiri kokoh ditengah laut semakin memperindah suasana pantai.
  
CAGAR ALAM MOROWALI
Cagar Alam Morowali (CAM) luasnya 225.000 Ha terletak di Kabupaten Morowali. CAM berfungsi sebagai pelindung hutan tropis di Pulau Sulawesi. Ekosistem yang ada dalam kawasan lindung beranekaragam mulai dari pantai, hutan mangrove, hutan alluvial dataran rendah, hutan rawa, hutan pegunungan dan hutan lumut pada ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini juga memiliki danau dan tiga sungai utama.
*Sumber Dinas Kebudayaan & Pariwisata Sulteng.
























1 komentar: