Jumat, 09 November 2012

Penyebab Penyakit Maag

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala  penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Secara garis besar, ada 2 jenis penyakit maag, yakni:
  • Gastritis Akut
    • Penyakit maag akut adalah inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) akut dari lambung, dan biasanya terbatas hanya pada muklosa. Penyakit maag akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
  • Gastritits Kronis
    • Lambung penderita penyakit maag kronis mungkin mengalami inflmasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) kronis dari tipe gangguan tertentu, yang menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik yaitu gastritis kronisa.
Jenis penyakit maag yang dilihat berdasarkan tingkat keparahan, dibedakan menjadi:
     
  • Maag ringan
    • Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.
  • Maag sedang
    • Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.
  • Maag kronis
    • Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.
  • Kanker lambung
Penyakit maag Kronis
Helycobacter pylori.

Penyebab 
 
Penyebabnya bisa karena penderita makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.

Makanan Yang menjadi Sumber Penyebab Penyakit Maag
1. Cokelat
Kandungan kakao, kafein, dan stimulan lain, seperti theobromine, dapat menyebabkan kadar asam di lambung meningkat. Selain itu, cokelat juga banyak mengandung lemak, sementara lemak juga dapat berpengaruh pada asam lambung.
2. Minuman bersoda
Minuman yang mengandung soda atau berkarbonasi adalah salah satu penyebab utama gangguan pada lambung. Pasalnya, minuman jenis ini sifatnya sangat asam, ditambah lagi dengan efek karbonasi yang bisa membuat perut jadi kembung sehingga dapat membuat kondisi jadi makin tidak nyaman.
3. Makanan yang digoreng
Makanan ini bisa berpengaruh pada asam lambung karena kandungan lemaknya yang tinggi. Selain itu, hobi makan gorengan juga kerap menimbulkan gangguan heartburn, yaitu rasa nyeri terdapat di ulu hati.
4. Minuman beralkohol
Konsumsi bir, minuman keras, dan wine dapat berpengaruh terhadap naiknya asam lambung. Ada beberapa jenis minuman alkohol yang sifatnya memang tidak terlalu asam, tetapi para ahli menyatakan bahwa alkohol dapat melemaskan saluran di bagian bawah esofagus (yang berhubungan dengan area perut), dan ini dapat menyebabkan naiknya asam lambung.
5. Produk olahan susu yang tinggi lemak
Makanan tinggi lemak dapat meningkatkan kadar asam lambung. Sementara, produk olahan susu sendiri sebenarnya sudah bersifat asam. Jadi, ada baiknya Anda mulai berhenti mengonsumsi mentega atau susu yang tinggi lemak apabila sering mengalami gangguan lambung. Atau setidaknya, beralihlah ke yang tanpa lemak.
6. Daging yang berlemak
Selain kandungan lemaknya yang tinggi, daging sapi, kambing, ataupun domba dapat bertahan lama di dalam perut serta meningkatkan kemungkinan naiknya asam lambung. Oleh karenanya, lebih baik Anda kurangi konsumsinya hingga hanya seminggu sekali. Beralihlah juga ke pilihan daging yang tanpa lemak.
7. Kafein
Kebiasaan minum kopi yang berlebihan setiap harinya dapat berkontribusi terhadap gangguan lambung. Untuk itu, ada baiknya Anda mengurangi konsumsi kopi, atau beralih ke teh.
Nah selain itu ada juga beberapa penyebab terjdinya penyakit maag yang kerap kita jumpai dan kerap kita abaikan karena dianggapnya tidak penting.
  • Waktu makan yang tidak teratur.
  • Kalau makan tidak dikunyah dengan lembut.
  • Banyak memikirkan ha-hal yang berat-berat, stress.
  • Banyak makan makanan yang pedas, berkadar cuka tinggi, es, makanan yang asam.
 Pengobatan 
 
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.
Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan didalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.

Obat-obatan yang biasanya digunakan:
  1. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)
  2. Pompa Proton pencegah pertumbuhan bakteri(Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
  3. Agen Cytoprotektif (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)
  4. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
  5. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
  6. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
  7. Simetidin (Mengobati dispepsia)
Selain obat-obatan sentetik yang dijual diapotik penyakit maag dapat pula diobati dengan obat alami/herbal. Ada beberapa bahan alami/herbal yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit maag. Selain mendapatkan bahan yang alami juga terbebas dari bahan kimia yang dapat menambah munculnya penyakit baru yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia.
1. Kunyit
Kunyit untuk obat maag, termasuk obat alami yang paling dikenal masyarakat untuk mengobati penyakit maag. kurkumin dan kurkuminoid (bahan aktif dari kunyit) serta minyak atsiri terbukti memiliki efek antioksidan, antibakteri, antiradang, dan antikanker sehingga baik dikonsumsi sebagai obat maag dan untuk kesehatan lainnya.

Penggunaan : Ambil dua ruas kunyit, kupas, bersihkan dan parut kunyit, tambahkan air matang dan peras untuk mengambil sarinya. Minum dua kali sehari, pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.
2. Lidah buaya

Lidah buaya untuk obat maag, kandungan aloin, aloin-emodin, resin, tanin dan polisakarida pada lidah buaya baik untuk mengobati sakit maag. Zat aktif lain diidentifikasi sebagai Aloctin A dan Aloctin B. Aloctin A menghambat sekresi asam lambung dan pepsin jika diberikan secara intra vena pada tikus. Kandungan yang berkhasiat lain adalah Aloin dan Antrakinon yang dapat meningkatkan produksi prostaglandin. Selain itu, lidah buaya mempunyai khasiat antiinflamasi. Gel lidah buaya mengandung bradykinase, yaitu suatu enzim pemecah sumber inflamasi, bradykinin.

Penggunaan : Kupas kulit lidah buaya dan bersihkan hingga lendirnya berkurang, Rebus hingga matang ( air mendidih). Sajikan dengan menambahkan madu untuk mengurangi rasa pahitnya atau dapat juga dijadikan jus dengan menambahkan madu.
3. Pisang raja

Pisang raja untuk obat maag, pada pisang raja terkandung zat-zat yang bersifat antitukak peptik, Kandungan pektin yang tinggi dalam pisang dapat melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam lambung.

pengggunaan : pilih pisang yang sudah tua dan belum matang, keringkan pisang dengan cara kupas kulit pisang. potong kecil-kecil seperti keripik dengan cara dijemur ( jangan langsung dibawah mathari, cukup diangin-anginkan saja ), setelah kering jadikan bubuk dapat di tumbuk atau blender. Ambil dua sendok bubuk pisang, campur dengan madu, konsumsi dua kali sehari pagi dan malam.
4. Kacang hijau

Kacang hijau untuk sakit maag, kandungan dalam kacang ijo bisa membuat lapisan lambung tebal dan mengurangi kadar asam dalam labung berkurang, yang biasanya penyekit maag di akibatkan terlalu banyakknya kandungan asam dalam lambung.

penggunaan : Bersihkan kacang hijau, keringkan dengan cara dijemur, sangrai kacang hijau hingga matang lalu tumbuk hingga halus, Ambil satu sendak makan bubuk kacang hijau dan campurkan dengan air hangat, minum tiga kali sehari.
5. Susu kambing

Susu kambing untuk obat maag, minum 200 ml susu kambing dengan rutin atau saat maag menyerang. Susu kambing bersifat basa sehingga mampu menetralisir asam lambung yang berlebih.
 
sumber :
wikipedia.org
http://forum.kompas.com/kesehatan
http://obatmaag.web.id/103/penyebab-penyakit-maag.html

Kandungan Nutrisi Dalam Sagu (Rombia)

Walaupun mayoritas penduduk Indonesia makan nasi sebagai makanan pokok, di wilayah Indonesia Bagian Timur, khususnya di daerah Morowali Sulawesi Tengah sagu sejak lama dipergunakan sebagai makanan pokok oleh sebagian penduduknya. Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon Sago Rottb.). Sagu dikenal dengan banyak nama, seperti Kirai di Jawa Barat, bulung, kresula, bulu, rembulung, atau resula di Jawa Tengah; lapia atau napia di Ambon; tumba di Gorontalo; Pogalu atau tabaro di Toraja; dan rambiam atau rabi di Kepulauan Aru, Etnik Bungku dinamakan Rombia.

Sagu (Metroxylon sp) habitatnya di daerah rawa, hasil hutan non kayu yang sejak dari dulu sudah dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Di daerah Morowali, Sagu tumbuh dengan sendirinya di hutan-hutan rawa, pada daerah dataran rendah.

Menurut Flach dan Schuiling (1991) kandungan Nutrisi (g) yang terdapat pada batang sagu adalah N = 590, P = 170, K = 1700, Ca = 860 dan Mg = 350. Pada saat pengolahan di lapangan nutrisi ini banyak hilang dan kembali ke tanah tempat tumbuhnya.

Bubuk sagu dihasilkan dengan cara mengekstraksi pati dari umbi atau empulur batang yang dapat diolah menjadi berbagai makanan. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan pelepah sagu (Basu). Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi kue kering (bagea) dan mutiara sagu.

Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka, meskipun keduanya sebenarnya berbeda. Perbedaannya hanyalah pada bahan pembuatnya jika tepung sagu terbuat dari pati pohon sagu, tepung tapioka atau kanji terbuat dari pati umbi ketela pohon.

Sebagai makanan tadisi orang Bungku, sagu dijadikan “Dunui” untuk dimakan dengan “ikan kuah”. Selain itu dapat pula diolah menjadi makanan "Hinole" yang dicampur dengan kelapa parut lalu digoreng. Kalau menghidangkan papeda tanpa “ikan kuah” rasanya tidak lengkap. Pada saat ini daerah Marowali orang sudah lebih banyak mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan sehari-hari. Sagu yang dibuat “Duniu dan Hinole” sudah jarang ditemui hanya pada saat-saat tertentu atau acara khusus saja “Dunui” disajikan bersama “Ikan kuah kuning”. sedangkan Hinole biasanya di hidangkan dengan ikan garam yang digoreng tambah sambal (jabu-jabu).
 

Kaya Manfaat dan Cocok Untuk diet.

 
Tepung sagu kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. 100 gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, 1,2 mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah kecil.

Walaupun gizi yang dikandung tidak tinggi, sagu juga mempunyai beberapa manfaat yang baik bagi tubuh. Diantaranya adalah tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah sehingga cukup aman dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Serat pangan pada sagu memiliki zat yang bisa berfungsi sebagai pre-biotik, menjaga mikroflora usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko terjadinya kanker usus, mengurangi resiko terjadinya kanker paru-paru, mengurangi kegemukan, mempermudah buang air besar.

Sagu juga sering dikonsumsi bagi yang sedang diet karena dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk. Untuk mengimbangi kandungan gizinya yang tidak terlalu tinggi, ada baiknya olahan sagu ditambah bahan-bahan kaya protein dan sayur mayur. Seperti Dunui atau bubur sagu, sako-sako, Nasi sagu (Hinole), Kue Kering (Bagea). Di daerah maluku sagu dapat pula di olah menjadi  Sagu Keju, Ketupat Sayur, dan Bubur Kacang Hijau Sagu.

http://irwantoforester.wordpress.com/2011/05/09/
http://sarah-alifah.blogspot.com/2012/03


Kamis, 08 November 2012

Sejarah Kerajaan Bungku 1


Tak banyak orang Indonesia yang mengetahui wilayah Bungku di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Padahal, wilayah yang terdiri dari berbagai pulau ini memiliki pemandangan alam yang indah, dengan penduduk yang memiliki berbagai latar belakang agama dan suku yang berbeda. Selain suku Bungku sendiri, wilayah ini antara lain ditinggali oleh oleh orang-orang dari suku Mori, Kaili, Menui Bugis, Buton, Ambon, Manado, Gorontalo, Makassar, Toraja, dan Bajo.
 
Kata “Bungku” sekarang ini memiliki beberapa makna (pengertian) antara lain: pertama menunjuk kepada satu etnis dari dua belas etnis yang mendiami Provinsi Sulawesi Tengah. kedua menunjuk kepada suatu wilayah eks landschap Tambuku/Tombuku (Bungku) yang merupakan satu kesatuan geografis terletak di Kabupaten Morowali dan membentang dari Kecamatan Menui Kepulauan sampai dengan Kecamatan Mamo Salato.

Menurut cerita yang berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat Bungku bahwa, kerajaan Bungku dahulu diperintah oleh raja-raja yang berasal dari keturunan leluhur yang sama mulai dari raja pertama sampai raja ke 13 sebagai raja terakhir hingga Indonesia merdeka. Raja pertama Kerajaan Bungku adalah Marhum Sangiang Kinambuka. Ayahnya bernama Sangia Oheo dan ibunya bernama Fengguluri. Adapun istri dari Sangiang Kinambuka adalah Wendoria gelar Apu Boki, keturunan Mokole Lere di Routa. Sangiang Kinambuka mempunyai dua orang saudara, bernama Fengkoila bergelar Sangia I Nato memerintah di Kendari dan Feluo Sangia Felungku memerintah di Kerajaan Luwu Palopo.

Kerajaan Bungku berdiri sebagai akibat dari sikap kesewenang-wenangan pemerintah Hindia Belanda yang ingin mengikat seluruh kerajaan yang ada di wilayah Sulawesi Tengah dalam sebuah perjanjian yang hanya menguntungkan sebelah pihak. Kerajaan-kerajaan yang menolak perjanjian tersebut akan diserang dengan cara-cara kekerasan oleh Belanda dan kemudian wilayah kerajaannya dipecah-pecah. Salah satu kerajaan yang menolak perikatan itu adalah Kerajaan Mori, yang kemudian oleh Belanda dipecah menjadi Kerajaan Mori dan Kerajaan Bungku.

Namun, pada perkembangan selanjutnya, ketika kekuasaan penjajahan Belanda sudah semakin kuat, Pulau Sulawesi pada tahun 1905 oleh Belanda dibagi menjadi dua provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Utara. Batas kedua provinsi tersebut adalah Pegunungan Tokolekayu di sebelah selatan Danau Poso. Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibu kotanya Makassar dipimpin oleh seorang gubernur dan Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kotanya Manado dipimpin oleh seorang residen. Gubernur dan residen secara organisatoris berada langsung di bawah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkedudukan di Batavia.

Pada periode 1903-1918, daerah Sulawesi Tengah yang kita kenal sekarang ini sebagian termasuk dalam wilayah Keresidenan Sulawesi Selatan dan sebagian lagi termasuk wilayah Keresidenan Sulawesi Utara. Yang termasuk wilayah Sulawesi Selatan (Oost Celebes) adalah Onderafdeling Kolondale, yang terdiri dari Kerajaan Mori dan Bungku.

Keberadaan masyarakat Bungku sejak tahun 1622 sudah dikenal di Eropa terutama oleh orang Portugis dengan kata “Tobuguo”. Nama ini diperkenalkan oleh Hessel Gerrits dalam buku “La Kartographie Neederlandaise de la Celebes” sementara dalam literatur Belanda terdapat dua nama secara bergantian digunakan untuk menyebut Bungku yaitu “Tambuku” dan “Tombuku” kemudian hingga kini belum diketahui sejak kapan berubah menjadi “Bungku” yang kita kenal sebagai salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Morowali Sekarang.

Sayangnya, meski terbilang kerajaan muda karena baru berdiri pada awal abad ke-20, sejarah Kerajaan Bungku dan berbagai informasi yang berkaitan dengannya sangat sedikit sekali diketahui oleh bangsa ini. Padahal, tak dapat dimungkiri, Kerajaan Bungku merupakan mata rantai dari perjalanan panjang sejarah bangsa ini. Dan, informasi sejarah lokal semacam itu memiliki nilai penting bagi bangsa ini sebagai pijakan untuk menata masa depan yang lebih baik.
 Menelusuri Jejak Kerajaan Bungku

Sumber :  http://morowalinews.com/

Pic. PergelaranTari Derah Nasional Di JCC 2011



Ditahun 2011, Tepatnya pada tanggal 07 Nopember 2011 Kabupaten Morowali, mewakili Provinsi Sulawesi Tengah ikut serta dalam Pergelaran Tari Daerah di Jakarta Convenstion Center (JCC) yang terletak di kompleks Gedung olahraga Bung Karno, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para penari dari Kab. Morowali adalah mereka yang tergabung dalam Sanggar Seni Finaransafa yang di ketuai oleh Muchtar Tolemo SE. Tampak dalam gambar penari-penari yang sedang foto bersama sebelum maupun sesudah pergelaran dilaksanakan. Penari-penari pendukung dari Kab Morowali antara lain : Moc, Fadhel Karim, Ibrahim Sidik, Arga, Koko, Sadri, Awing. Koreografer: Mochtar Tolemo SE, Penata Busana : Mustafa Abd. Rauf. Pemusik : Sarmoli, Sobri.  Tema pada pergelaran ini adalah Pekan Produk Kreatifitas Indonesia. 

Sumber Foto : Sobri Labinta

Kab. Morowali "Pemekaran Kecamatan"


 

Pemekaran Kecamatan Di Kabupaten Morowali Tahun 2011

Luas daratan Kabupaten Morowali diperkirakan kurang lebih 15.490,12 km 2 atau sekitar 22,77 persen dari luas daratan Propinsi Sulawesi Tengah. Luas wilayah ini menempati urutan pertama bila dibandingkan dengan luas daratan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Tengah. Dengan wilayah yang begitu luas bila di bandingkan dengan jumlah kecamatan yang berjumlah 14 pada tahun 2010, maka setiap kecamatan mempunyai wilayah yang sangat luas, hal ini tidak efisien dalam pembangunan dan pengurusan administrasi karena jarak desa-desa ke ibukota kecamatan untuk pengurusan surat-surat administrasi sangat jauh.

Didasarkan akan tuntutan dan kebutuhan untuk lebih meningkatkan pemerataan pembangunan di wilayah kabupaten morowali maka pada pertengahan tahun 2011 atau tepatnya bulan april melalui perda kab morowali terjadi pemekaran 4 kecamatan. Berikut no PERDA pemekaran dan kecamatan yang dimekarkan:
  • PERDA No. 4 Tahun 2011, Tanggal 27 April 2011.  
Terbentuknya Kecamatan Bungku Pesisir dengan ibukota di Lafeu, Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Bungku Selatan. Kecamatan Bungku Pesisir terdiri dari 10 desa yaitu Desa Puungkeu, Desa Tangofa, Desa Oneete, Desa Tanda Oleo, Desa Lafeu, Desa Torete, Desa Buleleng, Desa Laroenai, Desa Sambalagi, Desa Were'ea.
  • PERDA No. 5 Tahun 2011, Tanggal 27 April 2011. 
Terbentuknya Kecamatan Lembo Raya dengan ibukota di Petumbea, Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Lembo. Kecamatan Lembo Raya terdiri dari 10 desa yaitu Desa Po'ona, Desa Dolupo Karya, Desa Petumbea, Desa Ronta, Desa Pontangoa, Desa Jamor Jaya, Desa Pa'awaru, Desa Lembobelala, Desa Bintangor Mukti, Desa Mandula.
  • PERDA No. 6 Tahun 2011, Tanggal 27 April 2011.
Terbentuknya Kecamatan Petasia Timur dengan ibukota di Bungintimbe, Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Petasia. Kecamatan Petasia Timur terdiri dari 10 desa yaitu Desa Bunta, Desa Tompira, Desa Bungintimbe, Desa Towara, Desa Molino, Desa Mohoni, Desa Polewali, Desa Molores, Desa Keuno, Desa Masara.
  • PERDA No. 7 Tahun 2011, Tanggal 27 April 2011. 
Terbentuknya Kecamatan Bungku Timur dengan ibukota di Kolono, Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Bungku tengah. Kecamatan Bungku Timur terdiri dari 10 desa yaitu Desa OnePute jaya, Desa Bahomotefe, Desa Bahomoahi, Desa Ululere, Desa Kolono, Desa Geresa, Desa Laroue, Desa Nambo, Desa Unsungi, Desa Lahuafu.

Dengan mekarnya 4 kecamatan baru maka, sampai akhir tahun 2011 jumlah kecamatan di kabupaten morowali menjadi 18 kecamatan. 
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Morowali

Pic. Parade Lagu Pop Daerah "Taman Mini Indonesia Indah" 2009




Masyarakat Etnik Bungku, Kab. Morowali Sulawesi Tengah

 Masyarakat Etnik Bungku, atau dikenal juga dengan "To Bungku" adalah salah satu etnik yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah, tersebar di Kecamatan Bungku Utara, Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Pesisir, Kecamatan Bungku Timur, Kecamatan Bungku Barat, dan Kecamatan Bungku Selatan. Populasi etnik Bungku diperkirakan telah mencapai sebesar 22.000 orang.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bungku, yang terbagi atas beberapa dialeg misalnya Ta'a, Merui dan Lalaeo. Orang Bungku lebih suka mendiami daerah pedalaman yang memang merupakan tanah leluhur mereka. Karena mereka tinggal di pedalaman, hubungan dengan orang luar secara mantap masih kurang. Tetapi dengan adanya Trans-Sulawesi, sekarang mereka mulai berkomunikasi dengan orang luar. Bahasa Bungku terdiri dari beberapa kasta (tingkatan) bahasa, yaitu amat halus, halus, bahasa sedang dan bahasa kasar. Masyarakat imigran di daerah ini menggunakan bahasa mereka sendiri, seperti bahasa Bugis, Bajo dan Jawa.

 Menurut sejarahnya bahwa leluhur masyarakat etnik Bungku berasal dari daerah Bugis. Etnik Bungku masih berkerabat dengan etnik Bugis, yang diduga memiliki hubungan sejarah masa lalu dan asal usul. Walaupun suku Bungku sebagai penduduk Sulawesi Tengah tetapi budayanya banyak memiliki kemiripan dengan budaya Bugis.

Masyarakat etnik Bungku secara mayoritas adalah penganut agama Islam Sufi. Mereka adalah penganut Islam yang taat. Beberapa pengamalan dalam hidup sangat kental dipengaruhi oleh budaya Islam, terlihat dalam beberapa tradisi adat dan kesenian mengandung unsur Islami.

Pengaruh animisme pada etnik  Bungku pada saat sebelum masuknya Islam pada kalangan masyarakat etnik Bungku sedikit tidaknya masih terlihat dari fenomena dukun tetap berpengaruh pada masyarakat Bungku, dukun dalam bahasa Bungku disebut dengan istilah Sando. Kepercayaan animisme tradisonal yang lebih tua masih tetap dijaga, misalnya masih percaya pada berbagai macam roh-roh dan melakukan berbagai ritual, baik untuk menenangkan atau mengendalikannya.

Dalam sistem organisasi kemasyarakatan masyarakat Bungku terdiri dari beberapa struktur lapisan, yaitu: masyarakat raja (pau), bangsawan (mokole), rakyat biasa dan budak (ata). Sistem kekerabatan dalam masyarakat Bungku disebut tepoalu petutua’ia. Selain itu, juga dapat ditelusuri melalui sistem gotongroyong yang berlaku pada masyarakat seperti, metatulungi, mefalo-falo dan mo’ala oleo.

Masyarakat etnik Bungku memiliki berbagai macam kesenian seperti: seni beladiri silat (kontaw dan manca), seni tetabuhan (tatabua) ndengu-ndengu, ganda dan rabana.

Pada masa pemerintahan kerajaan di tanah Bungku, terdapat 8 pesan filsafat yang maknanya cukup dalam namun kini sudah tidak ditemukan lagi pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: 
  • “baratantonga tompano kapandeanto, tila mengkena pande motauanto” artinya seimbangkan ujung ketrampilan kita, bahagi sama ujung ketrampilan dan pengetahuan kita. 
  • sopan santun dalam bahasa Bungku dikenal dengan istilah Kona’adati, konalelu, dan kona atora artinya bertingkah laku sesuai dengan tuntunan adat istiadat.
  • kemandirian dalam bahasa Bungku identik dengan tumorampanta, tumadempanta atau lumakompanta artinya hidup sendiri, berdiri sendiri atau berjalan sendiri.
  • taat terhadap orang tua merupakan kewajiban seorang anak. 
  • disiplin dan cermat yang disebut katutu atau matutu, 
  • tanggung jawab, 
  • kejujuran dalam bahasa Bungku disebut kamoleoa atau moleo. 
  • rasa pengabdian yang dikenal dengan safa montulungi yang juga diidentikkan dengan pongkokolaro.

Masyarakat etnik Bungku pada umumnya berprofesi sebagai petani. Mereka menanam padi sawah maupun ladang, serta becocoktanam berbagai jenis sayur-sayuran dan buah-buahan. Beberapa tanaman keras hungga saat ini  mereka tanam-tumbuhkan seperti kelapa, cocoa, cengkeh dan jambu mente. Selain itu beberapa dari mereka memilih profesi sebagai pedagang dan lain-lain.
Banyak pernikahan yang terjadi antara orang-orang Bungku dengan orang-orang imigran, sehingga hubungan antara kelompok-kelompok tersebut cukup baik di daerah ini. 

sumber bacaan:

  • bungkusulteng.blogspot.com
Sumber foto : Sobrylabinta